Saturday, June 17, 2023

Padamkan Ego

 


Aku seorang yang buta karena ego

ucapanku kerap melukai dinding hatimu

aku memang manusia ego


Aku bertemu denganmu, di tengah gurun ego

di bawah mentari yang menyengat, 

aku benar-benar terbakar ego


Aku melihat oase, beningnya air di tengah gurun ego

aku butuh kau memadamkan egoku

aku telah dibudakan ego


Tuesday, June 13, 2023

Beristirahatlah


Istrahatlah bersama dinginnya malam ini

Karena esok, 

pagi menyambutmu dengan hangat


Istrahatlah bersama pekatnya malam ini

Karena esok, 

mentari pagi menerangi semesta agar senyum manismu tampak jelas


Istrahatlah bersama lelahmu 

Karena esok, 

selalu ada yang menantimu dengan penuh harapan 

agar kelak mereka menjadi pribadi yang baik dan berbakti


Hey, percayalah

senja memang pergi meninggalkan gelap

Tapi esok, 

mentari pagi hadir memberi pesonanya

Selalu ada cahaya di depan


Kau tahu? 

Ada seseorang yang menantimu di sana


Sunday, June 11, 2023

Dulu

 


Dulu aku sendiri

Hatiku tertutup, mati rasa

Beberapa coba datang mengetuk, tak ku bukakan pintu


Dulu kau sendiri

Hatimu sungguh rapat, tak ada celah

Orang-orang ramai hadir dengan kata manis


Sekian purnama berlalu

Cahaya bulan menerangi semesta

Di malam temaram, seseorang hadir membawa lentera

Ia hadir memandu jalan agar kelak jalan bersama


Dulu dan sekarang hampir tak berbeda

Orang selalu ramai bermanis kata

Tapi, tak sedikit juga yang menikam dengan kata


Dulu, hanyalah masa lalu yang menjadi sejarah

Esok, sejarah akan membuktikannya


Saturday, June 10, 2023

Malam Sepi Sunyi

 

Malam ini hanya ada suara jangkrik dan kerinduan yang menyelimuti. Aku bersama malam yang sepi sunyi, dan kerinduan yang menusuk hingga ke relung hati. 

Sore tadi hujan pergi setelah membasahi bumi, membasahi tanah kering dan berdebu. Tetapi kau selalu hadir membasahi jiwa ini, yang tadinya kering kerontang tak mengenal cinta.

Malam ini, hanya beberapa bintang yang tampak kerlap kerlip di angkasa. Aku terus memandangnya hingga sulit berpaling. Malam ini aku terus merabamu dalam khayal, hingga sulit memejam mata. 

Semoga esok, aku dapat melihatmu dengan jelas, di bawah mentari yang cerah. 

Tuesday, February 28, 2023

Era Disrupsi, Peluang Bagi Generasi Z dan Milenial

 



Sederet tokoh telah mengawali gerakan pemuda di tanah air, sebut saja Budi Utomo yang telah berjuang mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia. Budi Utomo menjadi penggerak kaum muda untuk melahirkan banyak ide dan gagasan dalam perjuangannya, sehingga pada tanggal 20 Mei 1908, Dr. Soetomo, Dr. Wahidin Sudirohusodo bersama para mahasiswa stovia yang di antaranya Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji mendirikan organisasi pemuda yang kita kenal dengan nama Boedi Utomo.

Sekian tahun berlalu, pergerakan pemuda telah melalui berbagai dinamika di tanah air. Setiap zaman, pergerakan kaum muda memiliki cerita yang berbeda. Semangat dan peran kaum muda di masa pergerakan nasional adalah dengan membangkitkan kesadaran nasionalisme Indonesia untuk melawan kolonialisme. Pergerakan pemuda ini selalu hadir dari adanya suatu peristiwa politik, sosial dan ekonomi. Sebagaimana lahirnya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang dilatar belakangi oleh dinamika pergerakan pemuda yang ketika itu untuk membentuk induk organisasi pemuda. Meskipun dianggap sebagai bagian dari Orde Baru, namun KNPI bersama mahasiswa melakukan unjuk rasa untuk menentang masuknya modal asing, yang kemudian mengikuti gerakan demonstrasi Malari. KNPI terus bergerak dan tetap konsisten dalam garis perjuangannya, meskipun rezim Soeharto di tahun 1998 tumbang. 

Di era reformasi, pergerakan anak muda lebih menggeliat pada ruang politik demi memaksa mundur Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Kita pernah menyaksikan bagaimana gerakan mahasiswa menduduki gedung parlemen. Beberapa hari gelombang aksi unjuk rasa itu digelar, tidak sedikit korban berjatuhan dan bahkan hilang tak diketahui keberadaannya hingga saat ini. Sekian lama perjalanan reformasi, gerakan politik anak muda kian ramai dan mewarnai demokrasi tanah air. Namun pasca reformasi, gerakan anak muda timbul tenggelam dan gerakan politiknya mengalami lika-liku.

Saat ini kita telah berada di era disrupsi, era di mana perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat. Perkembangan teknologi telah memicu berbagai macam inovasi di ranah bisnis dan industri. Jika kita tak mampu beradaptasi dengan perubahan dan hanya memilih bertahan dengan cara lama, maka kita akan tersingkir dan digantikan oleh mereka yang memiliki kemampuan survive serta memiliki skil untuk membuat inovasi yang dilakukan secara terus menerus. Di sinilah tantangan anak-anak muda sekarang ketika masuk dalam tatanan kehidupan baru.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi era disrupsi adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, melakukan transformasi digital, dan tak henti-hentinya melakukan inovasi di segala bidang. Era disrupsi merupakan masa terjadinya inovasi dan perubahan secara masif. Secara sosiologis, dalam setiap perkembangan teknologi, manusia mengalami perubahan yang sekarang dikenal dengan disrupsi. Disrupsi teknologi ini membawa perubahan di semua aspek kehidupan manusia, yang berdampak pada perubahan tatanan sosial secara struktural.

Di era ini, peran pemuda menjadi sangat penting bagi kemajuan bangsa dan negara. Badan Pusat Statistik telah merilis hasil Sensus Penduduk 2020, dan ternyata jumlah penduduk Indonesia didominasi oleh kelompok usia muda. Dari data tersebut, jumlah generasi Z (lahir tahun 1997-2012) mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total seluruh populasi penduduk di Indonesia. Kemudian jumlah penduduk paling dominan kedua berasal dari generasi Milenial (lahir tahun 1981-1996) sebanyak 69,38 juta jiwa penduduk atau sebesar 25,87 persen. Lalu disusul oleh generasi X (lahir tahun 1965-1980) dengan populasi sebanyak 21,88 persen dan jumlah generasi Baby Boomer (lahir tahun 1946-1964) yakni 1,87 persen.

Peningkatan jumlah penduduk bukanlah suatu masalah. Kita ketahui bersama, Indonesia saat ini telah mengalami bonus demografi, kondisi dimana negara memiliki jumlah penduduk usia produktif yang lebih tinggi dibandingkan penduduk usia non-produktif. Sebagaimana yang dikatakan Presiden Joko Widodo, bonus demografi yang dimiliki Indonesia bukan merupakan sebuah beban, melainkan kekuatan membangun bangsa. Justru, salah satu kekuatan utama membangun Indonesia yang lebih maju adalah bonus demografi. Dengan jumlah penduduk yang didominasi oleh anak-anak muda usia produktif serta adanya daya beli masyarakat yang terus meningkat, akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional dalam menghadapi kompetisi global.

Fenomena disrupsi dan bonus demografi merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Di satu sisi akan menjadi masalah sosial jika banyak usia produktif tidak memiliki keterampilan dan skil, di sisi lain akan berkontribusi positif kepada pembangunan ketika usia produktif diimbangi dengan keterampilan yang mumpuni. Anak-anak muda saat ini tengah mengembangkan potensi yang mereka miliki dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Kita dapat melihat bagaimana generasi Z dan milenial berlomba untuk masuk dalam dunia digital marketing. Mereka bersaing membangun marketplace untuk berbisnis. Bagi anak-anak muda, disrupsi dilihat sebagai peluang untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Mereka melihatnya sebagai peluang emas untuk membangun iklim bisnis baru dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Anak-anak muda generasi Z melihatnya sebagai kesempatan untuk bersaing dengan pemain lama, atau generasi baby boomer yang tidak mampu untuk beradaptasi pada perubahan yang begitu cepat.

Kita bisa menyaksikan langsung perubahan-perubahan itu terjadi di daerah kita. Kita dapat melihat bagaimana toko-toko konvensional mulai banyak yang tutup setelah hadirnya platform toko online. Begitu juga dengan jasa transportasi, keberadaan taksi dan ojek di pangkalan mulai sepi setelah hadirnya taksi dan ojek online. Beberapa usaha baru ini sukses dikerjakan oleh anak-anak muda di kota kita. Sebagaimana kita melihat di Kota Baubau, toko online mulai menjamur dan meramaikan pasar-pasar lokal. Sementara itu, telah dikembangkan aplikasi jasa transportasi dan layanan kurir untuk memudahkan masyarakat dalam berbelanja dan bepergian. Beberapa platform yang telah dibuat itu adalah milik anak-anak muda di daerah dan berhasil menggeser para pemain lama.

Usaha baru yang berbasis teknologi internet ini dinilai sukses masuk dalam pasar lokal kita. Masyarakat di dearah menyambut baik karena telah memudahkan aktivitas sehari-hari mereka. Seorang profesor dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali pernah mengatakan, anak muda zaman dulu hanya menghadapi satu tantangan, yakni ketersediaan lapangan kerja. Sementara anak muda sekarang menghadapi tiga tantangan sekaligus, yaitu, Pertama, mereka mengerjakan dua hal sekaligus, yakni pekerjaan hari ini untuk pendapatan hari ini dan mengerjakan hari esok untuk investasi yang bisa membawanya pada kesejahteraan baru. Kedua, generasi sekarang jauh lebih sejahtera dibanding generasi lama. Orang dulu mungkin ada yang kaya, tetapi tidak kaya raya.

Kita tidak hanya menyaksikan bagaimana geliat anak-anak muda di perkotaan membangun bisnis mereka, namun kita juga dapat merasakan transformasi sosial di beberapa pelosok pedesaan. Kita dapat melihat anak muda generasi Z dan milenial mulai mengisi kursi pemerintahan di desa. Di tangan anak-anak muda, desa mulai menunjukkan tanda kemajuan. Sependapat dengan guru besar Universitas Indonesia, Prof Rhenald Kasali, bahwa kunci kesuksesan desa ada ditangan anak-anak muda yang mau membawa perubahan untuk kemajuan desa. Kita bisa membandingkan desa-desa yang diisi oleh anak muda dengan orang tua. Desa-desa yang dipimpin oleh anak muda jauh lebih maju karena mereka mampu berinovasi dengan memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki di desa. Sementara desa-desa yang dipimpin oleh orang tua banyak yang stagnan dan tidak menunjukkan perubahan yang berarti di desa.

Beberapa desa yang dipimpin oleh anak-anak muda bisa kita jadikan contoh sebagai desa inovatif di Kepulauan Buton, misalnya desa Terapung di Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, yang memanfaatkan Geographic Information System (GIS) untuk memetakan potensi desa. Di usia yang terbilang muda, Pamaruddin sang kepala desa tidak hanya menjalankan pemerintahan secara administratif, tetapi juga menggali berbagai potensi di desanya. Misalnya ketika ia mengembangkan wisata mangrove dan mendorong pengolahan produk ikan teri sebagai salah satu sektor unggulan UKM di Kabupaten Buton Tengah. Kemudian di desa Barangka, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, kita melihat sosok anak muda seperti Suharman, sebagai kepala desa, Suharman melakukan banyak terobosan pembangunan di desanya. Ia sukses mengaktifkan pelayanan administrasi kantor desa berbasis online, kemudian mengerjakan infrastruktur, sarana dan prasarana di desa.

Selain mengunjungi desa-desa inovatif, hari itu saya menemui seorang anak muda inspiratif yang berprofesi sebagai petani di desa Lasalimu, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton. Joko (27 tahun), adalah seorang petani yang hari-harinya berjibaku di atas lahan seluas dua hektar. Sudah beberapa tahun lamanya ia bekerja di lahan milik pak Irwan. Beberapa jenis tanaman yang coba ia kembangkan antara lain, jeruk, terong, sawi, cabai, kelapa, mahoni dan jati. Ia coba menerapkan konsep agroforestry dalam bertani, sebab menurutnya ia tidak bisa hanya mendapat keuntungan ekonomi dari bertani, tetapi juga manfaat lingkungan untuk generasi yang akan datang dan demi merawat bumi yang kian renta.  

Joko kembali ke desa dan memilih bertani karena ia melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan. Joko memilih pulang kampung karena ia melihat ada kesempatan untuk berbuat sesuatu yang lebih berarti untuk masyarakat dan lingkungan. Ia sadar, dampak perubahan iklim begitu nyata dan perlu ada upaya serius dari semua pihak untuk mengatasi krisis iklim. Sejak menggeluti pertanian, ia mengamati banyak perubahan terhadap kondisi lingkungan disekitarnya. Misalnya banyak petani yang resah karena hama merusak tanaman pertanian, hingga cuaca yang mulai tidak menentu. Akibatnya beberapa tahun terakhir panen mengalami penurunan dan harga produksi pertanian menjadi murah.

Banyak masyarakat yang belum menyadari perubahan iklim telah mengancam kelangsungan hidup seluruh mahluk di muka bumi. Saya mengamati banyak perubahan lingkungan di desa, misalnya ketika permukaan air laut naik dan mengancam kelangsungan hidup masyarakat pesisir. Begitu juga deforestasi dan ekspansi pertambangan telah berkontribusi besar terhadap kerusakan tutupan hutan kita. Jika tak ada kesadaran dan upaya dari kita semua untuk mengatasi perubahan iklim, maka gelombang panas, badai yang hebat, kekeringan serta beberapa bencana alam lain semakin dekat dengan ruang hidup kita.

Di sinilah tantangan kita sekarang. Sebagai anak muda, kita harus berlari lebih kencang karena kita menghadapi banyak ketidakpastian. Sejatinya anak-anak muda tidak hanya pandai di ruang kelas, di ruang dialog satu organisasi, atau di ruang kerja perkantoran elit, tetapi kita harus pintar menjalani hidup dengan sebaik-baiknya dan memberi manfaat untuk sesama mahluk dan alam semesta. Sebagai anak muda, kita mungkin dianggap minim pengalaman, makanya kita tidak menawarkan masa lalu, kita menawarkan masa depan yang gemilang. Sebagai pemuda, kita harus menjadi pelopor untuk kemajuan bangsa dan negara.

Popular Posts