Sunday, July 27, 2014

Kediktatoran Sang Jenderal Aladeen


Masih ingat dengan film yang satu ini? The Dictator sebuah film komedi asal Amerika Serikat dirilis ditahun 2012 lalu. Film ini ditulis dan dibintangi oleh Sacha Baron Cohen dan disutradarai Larry Charles. Dalam film ini, Cohen berperan sebagai Laksamana Jenderal Aladeen, ia dikenal sangat diktator di negaranya. 

Direpublik Wadiya, demokrasi menjadi amatlah penting. Bisa dibayangkan, semua hak setiap warga negara dicabut dan kewenangan terpusat pada seorang saja yang bernama Laksamana Jenderal Aladeen yang dikenal sangat diktator, sejak lahir ia sudah menjadi pemimpin kontroversial. Dalam menjalankan pemerintahan, sang Jenderal sering ditemani penasehat terpecayanya Tamir. Sebagai orang nomor satu dinegaranya, Jenderal Aladeen dikenal sebagai seseorang yang berwibawa, ia sangat disegani mulai dari orang-orang terdekatnya sampai dengan seluruh masyarakat Wadiya. Yang paling ditakuti oleh Jenderal Aladeen adalah kebiasaannya menculik dan tak segan-segan mengeksekusi mati orang-orang yang tidak sepemikiran dengannya. 

Setiap perintah harus dilaksanakan dengan segera dan sesuai dengan keinginanya. Kegemaran dari Aladeen adalah menunggangi Onta, binatang khas asal gurun pasir. Gaya khas lain dari sang Jenderal ialah jari telunjuknya yang bisa dinilai satu, ia sering mengangkat jari telunjuknya saat berjalan, kebiasaan itu bisa diartikan sikap arogansi dari sang Jenderal tuan Aladeen.

Ditengah situasi politik, Aladeen mempunyai rencana besar untuk menghancurkan setiap negara yang ingin memanfaatkan negaranya. Ia membangun pabrik rudal yang didesain oleh seorang Insinyur yang bernama Nadal. Saat itu, sang Jenderal Aladeen mempunyai niatan untuk mengebom Israel dengan rudal. Namun dari misi itu, sang Jenderal di halangi oleh Amerika. Amerika datang mengkonfrontir tindakan Aladeen dan berusaha membuat negara Wadiya terbebas dari kediktatoran Aladeen dan merasakan demokrasi. Ditengah kericuhan itu, Aladeen berkunjung ke negara Adidaya, ia disambut oleh massa pengunjuk rasa yang menentang kediktatoran sang Jenderal. 

Rencana Amerika untuk menggagalkan misi Jenderal Aladeen berhasil saat ia tengah lengah, Aladeen berhasil diciduk dan digantikan perannya oleh seseorang yang dianggap kurang waras. Ia adalah seorang penggembala kambing, karena face dan jenggotnya mirip Aladeen ia dipakai untuk menggantikan sang Jenderal. Perpecahan didalam kubu sang Jenderal terlihat saat penasehat pribadinya Tamir mulai tak simpatik dengan Aladeen, Tamir berkhianat karena jengah dengan sikap dan arogansi atasannya. Dihadapan para petinggi negara, Tamir berencana akan mendeklarasikan demokrasi. Entah, ada rencana besar apa Tamir tiba-tiba tak sepemikiran dan melawan Jenderal Aladeen, mungkin saja ia membangun relasi dengan negara lain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 

Saat itu, sang Jenderal Aladeen yang baru saja sadar dari semua kebohongan dan penghianatan Tamir yang tak lain adalah penasehatnya sendiri juga sangat dekat dengannya. Aladeen sangat geram dan tak terima dirinya sudah dipencundangi oleh bawahannya sendiri. Dari rencana Tamir, tak berapa lama. sang Jenderal sudah kembali menjadi rakyat biasa. Hampir tak ada lagi yang mengenalnya, Jenderal Aladeen berkelana di tengah hiruk pikuk negara demokrasi. Dalam perjalanan mencari suaka, ia bertemu dengan seorang gadis Amerika yang idealis bernama Zoey, perempuan penggiat HAM itu langsung memungut Aladeen dari aksi represif aparat saat ia hendak masuk dalam barikade polisi untuk menggagalkan deklarasi negara Waddiya sebagai negara yang demokrasi. 

Dalam film ini, Zoey dikenal sebagai perempuan yang aktif dalam memperjuangan hak-hak warga minoritas di Amerika, ia berkerja disebuah toko dan memperkerjakan beberapa orang. Aladeen ditawari untuk berkerja disebuah toko itu yang pada akhirnya Aladeen menjadi sangat dekat dengan wanita itu. Saat menjadi kepala negara di Wadiya, Jenderal Aladeen dikenal sangat haus akan seks. Hampir setiap wanita cantik dan terkenal dunia ia sudah pernah tiduri. Usai bercinta, biasanya Aladeen langsung mengabadikan fotonya, hampir separuh dinding kamarnya sudah dipenuhi foto wanita-wanita cantik. Maklumlah, sang Jenderal belum beristri.   

Pada wanita asal Amerika itulah, Aladeen banyak belajar tentang arti sebuah demokrasi, belajar untuk menghargai setiap perbedaan, belajar saling menghargai pendapat, belajar untuk tak saling memfitnah, dan belajar menerima setiap kekalahan. Itulah demokrasi, yang telah mengajarkan kita untuk hidup saling bahu membahu membangun sebuah peradaban yang maju dan sejahtera.  


Baubau, 27 April 2014

2 comments:


  1. Games Taruhan Online Sabung Ayam Live Terlaris Di Indonesia
    Ayo Saksikan Pertandingan Secara Live dan Gratis Setiap Hari
    Kemudian Pilih Ayam Jagoanmu Lalu Menangkan Puluhan Juta Rupiah
    Banyak Promo Dan Bonus Berlimpah Menantimu

    Mari Kunjungin Segera Website kami :
    www(titik)bolavita(titik)vip
    www(titik)sateayam(titik)club
    www(titik)pokervita(titik)live

    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    Live Chat Online 24 JAM NONSTOP !!!
    WA : +628122222995
    Pin BBM : BOLAVITA / D8C363CA (NEW)


    ReplyDelete
  2. PROMO SPESIAL BULAN RAMADHAN EDENPOKER MEMBERIKAN BONUS NEWMEMBER 10.000 DENGAN MINIMAL DEPOSIT 15.000
    DAN UNTUK PERSENTASE WD SANGAT BESAR
    YUK LANGSUNG SAJA KUNJUNGI CUSTUMER SERVICE KAMI
    DAN SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA BERSAMA KAMI DI WWW . EDENPOKER . XYZ

    ReplyDelete

Popular Posts