Friday, April 27, 2018

Andai Saya Seorang Sultan


Di kampus UI, Prof Susanto Zuhdi memberi hadiah buku pada saya, Sejarah Buton yang Terabaikan Labu Rope Labu Wana. 

Sebenarnya saya cukup terlambat memilikinya. Karena sebelumnya buku ini sudah di diskusikan pada 4 April lalu di Auditorium Gedung VI FIB UI. 

Tapi bersyukur, di blog www.timur-angin.com saya bisa melahap tulisan Kang Yusran yang sudah membahas buku Pak Prof dengan apik. 

Buku Labu Rope Labu Wana telah membuka banyak fakta sejarah mengenai Buton dimasa lampau. Buku ini menjadi rujukan untuk memahami latar sejarah orang Buton yang sesungguhnya agar tidak terjebak dalam berbagai mitos yang membingungkan. 

Sebelumnya, buku-buku tentang sejarah Buton ini juga sudah ditulis keroyok oleh para Ode legendaris. Pemuda-pemuda Buton yang kini tersebar entah kemana. 

Nah daripada gelar kebangsawanan itu di obral kemana-mana, sibuk memprotes sana-sini. Mending tokoh-tokoh itu duduk bersama membahas hal-hal subtansi mengenai kelestarian adat dan budaya kita di tanah Buton.


Andaikan saya seorang Sultan, simbol dan gelar itu baiknya diberikan kepada mereka yang pantas. Termasuk diberikan kepada Prof Susanto Zuhdi yang sudah menyalakan lentera pengetahuan di lorong-lorong sejarah. 

Diakhir pertemuan, Pak Prof membuat catatan dihalaman depan buku, "untuk Pak Yadi, semoga sukses dengan studinya". Disitu saya teringat dosen pembimbing tesis. Saya sedang diburu deadline ujian. Seram...


Depok, 27 April 2018

Popular Posts