Wednesday, November 4, 2020

Di Titik Batas Buton Selatan

Pesona Pulau Kawikawia

Dari Batauga, Kabupaten Buton Selatan, di pagi buta itu saya berangkat menuju Pulau Kawikawia. Di peta, pulau ini dikenal dengan nama Pulau Kakabia. 

Sebuah pulau yang letaknya di antara perarian Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. 






Pulau ini sama sekali tak berpenduduk. Luasnya sekitar 3,31 km, dengan jarak dari ibu kota Buton Selatan 149 km atau 80,4 Nautical Mile (NM). Dengan speedboat, kita bisa tempuh perjalanan selama 6 jam. 

Pulau Kawikawia sempat menjadi sengketa antara Pemda Kabupaten Buton Selatan dan Pemda Kabupaten Selayar terkait dengan kepemilikan pulau. Namun Maret 2019, Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pulau itu untuk tetap berada dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Buton Selatan. 

Sengketa dua wilayah itu begitu kuat. Jauh sebelum Pemda Buton Selatan membangun Gapura Perbatasan di ujung sisi barat pulau, pemerintah daerah Sulawesi Selatan telah dulu membangun tugu, tak jauh dari gapura milik Buton Selatan. 

Gapura Titik Batas Wilayah yang di bangun Pemda Busel 

Tugu batas wilayah yang di bangun pihak Pemda Sulsel

Untuk menegaskan status pulau, tahun 2019 pemerintah daerah membangun gapura di Pulau Kawikawia sebagai simbol wilayah itu masuk dalam kekuasaan pemerintah Kabupaten Buton Selatan. 

Saya takjub dengan fenomena alam di pulau ini. Laut dan pantainya begitu eksotik. Berbagai jenis ikan berumah di karang-karang sekitar pulau. Pulau ini dikenal surganya ikan. Pantas saja dua daerah itu saling rebut wilayah perairan. 

Pulau Kawikawia ramai dihuni oleh burung laut. Saya penasaran dengan jenis unggas ini, lalu saya melakukan penelusuran. Saya mendapatkan namanya: Angsa Batu Christmas, dengan nama latin Papasula abbotti. 



Angsa Batu adalah sekelompok burung laut yang merupakan bagian dari keluarga Suliade dan memiliki kedekatan dengan burung Gannet (Burung Gembul). Yang pasti, saya tak memiliki hubungan apa-apa dengan mereka. 

Konon habitatnya di Pulau Christmas, Australia. Tapi sering terlihat di Indonesia. Mungkin saja pada satu musim burung-burung bermigrasi dari pulau itu. Apalagi posisi Pulau Kawikawia cukup dekat dengan Australia. 




Terakhir, saya menyaksikan orang-orang di pantai itu melakukan penanaman pohon kelapa dan melakukan bersih-bersih. Mereka seperti memasuki rumah baru. Orang-orang begitu gembira berada di pulau cantik itu. 

Tidak banyak orang bisa sampai ke pulau Kawikawia. Sebab aksesnya yang jauh serta berada di tengah laut lepas. Jangan harap mendapat sinyal seluler, listrik dan air bersih di sana. Juga tak ada sarana dan infrastuktur  yang di bangun di atas pulau. 

Pulau ini masih perawan, belum banyak orang yang menjamahnya. Ekosistemnya masih alami, mampu menjaga keseimbangan lingkungan. Hanya ada beberapa nelayan yang datang singgah beristirahat di pulau. Semoga alam di pulau ini terus terjaga dengan baik.  

Di tepi pantai, matahari perlahan tenggelam di garis horison. Pancaran sinarnya melukis laut dan pantai dengan warna yang meneduhkan. Di atas hamparan pasir putih, saya melihat seseorang dengan riang bermain bersama burung, iya burung.

Saatnya melakukan penelusuran lebih lanjut 











Popular Posts